Rabu, 25 April 2012

cintaku berawal dari social media "facebook"

dear..
haloo, aku Nada, di sini, aku ingin menumpahkan sedikit cerita tentunya sebuah cerita tentang cinta, cintaku padanya, yaaa cintaku terhadap dirinya. hmmm.
4 bulan lagi aku menginjak usia 18 tahun. gapenting yaahh dan lanjutt saja..
hampir tiga tahun lalu entahlah itu tanggal dan bulan apa, aku tak bisa bgitu banyak mengingatnya, aku berkenalan dengan seorang laki-laki lewat jejaring sosial "facebook", ingat!!! perkenalan itu dia yang memulai bukan aku (gengsi dikit). itu bukan berarti aku gadis murahan yang mudah sekali diajak berkenalan dengan seseorang yang tak ku kenal siapa juntrungannya. namun, sebelum memutuskan untuk berkenalan, aku melihat begitu banyak "mutual friend" dia denganku. mungkin itulah faktor yang membuatku optimis menerima jabatan tanganya melalui dunia maya.
beberapa bulan kemudian..
kini aku menjadi sahabatnyaa, aku mulai banyak tau siapa dia, dimana sekolahnya, dan dimana pula tempat tinggalnya. aku pikir kita ini tidak jauh, kita itu dekat, kita itu tinggal disuatu tempat yang mulai dari kelurahannya, kecamatannya, kotanya, dan provinsinyapun samaa, itu artinyaa, aku berkenalan dengan seseorang yang sama letak. aku menjalani persahabatan dengannya cukup lama. namun persahabatan itu terjalin hanya melalui dunia maya ataupun pesan singkat handphone.
setahun berlalu aku masih saja bersahabat dengannya hanya lewat udara. kita sering share, kita sering bercanda, kita sering bersedih walau hanya lewat perantara seperti ini. namun tidak ingin berlanjut seperti itu terus akhirnya kita memutuskan untuk bertemu. pertemuan itupun direncanakan sangat mendadak.
saat-saat pertemuan pertama dimulai :
aku berjalan ke arah belakang rumah, perlahan, perlahaaaan dan perlahaaaan tapi pasti. ya sudah pasti ketika aku menginjakan kaki dibelakang rumah diapun menginjakkan kaki pula dibelakang rumahku. memang usaha dia untuk sampai kerumahku tak memakan waktu banyak, mungkin hanya dengan waktu 5 menit itu sudah cukup membuktikan kalau kita memang benar-benar dekat. kita seletak tapi kita tak saling tahu. dan malam itu adalah waktu pertama aku mengenal sosoknyaaa.
yang ada dipikiranku saat itu adalah "oh tidak jantungku berdegup begitu cepat, perutku seketika tak bisa kompromi dengan keadaan malam itu", tapi apapun keadaan yang sedang terjadi, aku harus tetap terlihat santai, anggap saja selama setahun kita bersahabat, selama setahun pula kita bertemu.
lalu aku dibawa olehnya kesebuah taman yang terletak dipertengahan kota, kota yang indah ini, kota yang terlahir sebagai Ibu, apalagi kalau bukan Jakarta.
seiring waktu berjalan, lambat laun pertemuan kita semakin sering terjalin, kini persahabatan kita bukanlah hanya dalam mimpi lagi, inilah persahabatan kita sesungguhnya :)
beberapa bulan kemudian tingkahnya terhadapku sedikit berbeda, dia mulai menunjukkan sikap perhatiannya, sikap yang tak aku mengerti maksudnya apa. pikirku "it's oke", mungkin dia memang benar sahabat baik yang sikap kepeduliannya itu terus berkembang sepanjang masa dan sepanjang aku bersahabat dengannya. aku tak pernah membayangkan bahkan dibenakku tak pernah tersirat untuk menumbuhkan perasaan lebih padanya, layaknya perasaan seorang kekasih terhadap pasangannya. namun perasaan itu berlaku untuknya. hari itu, dia menyatakan sebuah perasaan yang lebih terhadapku, perasaan yang menyatakan bahwa dirinya siap mendampingiku lebih dari seorang sahabat. aku bimbang, kebimbangan terus menodongku untuk memastikan keputusan mana yang harus ku pilih,  aku benar-benar ragu dengan pernyataan yang dia tumpahkan terhadapku, kita memang menjalin persahabatan sudah setahun lebih, namun yang membuatku lebih bimbang adalah empat bulan yang lalu kita baru menjalin sebuah pertemuan untuk pertama kalinya. dalam 4 bulan itu, bisa terhitung berapa kali kita bertatap muka. apakah secepat itu benih-benih cinta tumbuh dihatinya? apa secepat itu kau percaya terhadapku bahwa aku layak untuk menjadi seorang gadis yang bisa membuat harimu lebih indah? aku tak yakin, masalahnya adalah, baru beberapa hari yang lalu aku memutuskan untuk mengakhiri perasaanku terhadap seorang laki-laki lain. aku juga tak yakin apakah aku bisa begitu saja menumbuhkan perasaan cinta disaat hatiku sedang terluka. aku mulai tak fokus dengan segalanyaa, nilai-nilai semester 3 ku mulai menurun, setiap hari aku dilanda perasaan kecewa sekaligus bahagia. tak ingin suasana seperti itu terus aku memutuskan untuk berteman saja dengannya. persahabatan kita masih tetap berjalan baik. tapi, kian hari dia selalu meyakini perasaannya terhadapku, hingga akhirnya benih-benih dihatiku perlahan muncul, tetap aku hanya bisa menjadi sahabatnya, tapi ini memang nyata lebih dari sahabat, setiap waktu dia memperhatikanku, begitupun aku. ini memang bukan lagi sebuah persahabatan. ini adalah sebuah hubungan tanpa status. dua bulan menjalani hubungan tak jelas seperti itu membuatku jenuh. dan pada akhirnya aku memutuskan untuk membuka hatiku padanya tepat pada tangga 3 Juli 2010, malam itu adalah malam yang indah, sekaligus aneh, karna aku memastikan hubunganku dengannya tepat didepan ruko pembuatan batu nisan. entahlah, apakah dia masih ingat tau tidak. haaahh cape kisahnya terlalu banyak dituangkan dalam sebuah cerpen, besok lagi ({})


Tidak ada komentar:

Posting Komentar