Minggu, 09 Desember 2012

Photos









Yusuf Family's

Streng Quotes

"Njirrrrr, bokap macam apa lo, ngeselin"
"Sayang bebykuhh, selaluuu, always in my heart ya (pake emot peluk)"
"Ya Allah, kuatkan aku untuk menjalani kesedihan ini"

thats true.beberapa kutipan so bad, so ugly, so carmuk diatas itu sering banget gue jumpain via twitter. penting? wajar? bagus? pingin banget dilirik? atauuuu ?? cuma mau nambah-nambahin jumlah updatean. heloooooowww.. ini tuh keputusan yang salah. keputusan yang salah dalam mengungkapkan isi hati. bad! bangkit! gak seharusnya kamu berkicau menggunakan kata-kata kasar. gak seharusnya menjelekkan keluarga sendiri didepan khalayak umum. sekalipun itu orang tua kamu sendiri. bagaimana kalau dia membacanya ? bagaimana kalau dia tau dan dia sakit hati lalu ... *trenggggg berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. skip!
sepantasnyakah memuja-muja berlebihan sang pacar didepan khalayak umum ? fix, beberapa orang mungkin ada yang masa bodo, tapiii ada juga loh yang kritis, ilfeel dan perasaan jijik lainnya. semisal, GUE. gue adalah orang yang paling ikut turut memperhatikan timeline. reflex mempekerjakan perasaan, menerjemahkan watak seseorang melalui updatetannya. dan mungkin bukan hanya gue.. banyak yang lainnya..
dan next .. berdoa sama Allah via twitter. Oh, udah masuk jaman serba canggih. sekarang berdoa udah ada perantaranya, yaitu ini dia (Twitter)(Facebook)(Blackberry). tapi yaampun. inituh salahhhh, salah banget. dan gue juga pernah melakukan kesalahan semacam ini. aaaaaaaaaaaaa. sadar nad sadar.

dan yaaaa.. dulu waktu pertama kali punya twitter. kiranya juni 2010. sepi-sepoy. adem. tentram. gak ada updatean darimanapun yang bikin hati keki. bikin jiwa rasanya mau ke dapur trus ambil garpu abis itu garuk-garuk tanah. bedanya sama sekarang ? banyak makan hati. updatean isi hati teman yang menyindir walau itu entah sindiran untuk siapa. ex : "JustWakeUp" lanjut "Laperrrrrr" Lanjut "Kenyang, alhamdulillah". Ya Allah, betapa gak pentingnya ini. jelas sudah/\ twitter berubah fungsi. yang tadinya bisa untuk lahan bisnis, kerja, komunikasi semestinya. sekarang cuma jadi tempat dimana spammer-spammer bernanung dan berlalu-lalang. gue sadar kok! sadar kadang juga suka jadi spammer. tapi gak kaya kamu yang satu itu. rasanyaaaaaa mau unfollow. tapiiii mute aja deh. so soryy. makan hati sist!


SENIN

Hai Senin. this is crazy day. this is cruel day. this is lazy day. mungkin ini hanya bagi sebagian orang. orang yang gak pernah sadar bahwa sebenarnya hari senin itu adalah hari yang indah dan penuh dengan semangat. tiap pagi, khususnya hari senin. entah itu di timeline twitter, pm blackberry, pm whatsapp, dan bahkan beranda facebook pasti gue nemuin yang namanya keluhan-keluhan aneh mengenai hari senin. entah! apa mungkin karna salah satu profokator yang gak suka dengan adanya hari Senin dan bikin yang lainnya ikut tercemar atau memang mereka merasakan juga hal yang sama. well, gimana kalian bisa kenal selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu ? kalau kalian gak mengenal Senin ? bagaimana kalian bisa menjalani hari selasa, rabu, kamis, kalau kalian gak mau merasakan hari Senin ? dan kenapa harus Senin yang kalian keluhkan ? oh. coba kalau Senin itu berganti nama menjadi Ninse, atau Insen, atau yang lain ? apa kalian akan tetap mengeluh-eluhkannya ? gini! hidup itu memang berat. seberat yang kalian eluh-eluhkan. namun kalau menjalankannya dengan penuh keikhlasan, cinta, enjoy. berat itu mungkin sama dengan hilang. berkurang.
ex : (GUE)
gue! gue adalah orang yang pernah (juga) mengeluh-eluhkan hari senin. kalo mengingat-ingat senin itu pasti ingat juga sama lagunya "I Don't Like Mondays" dari Bob Geldof & The Boomtown Rats. but ... ada seseorang yang dengan senyum dan sindirannya mampu hipnotis gue untuk mengubah paradigma menjengkelkan tentang hari senin. senin itu suram. senin itu perantara yang cukup makan waktu dan membosankan untuk mengantarkan kita menuju hari minggu. senin itu kerjaan bertumpuk-tumpuk. senin itu guru-guru tega ngasih tugas tanpa hati. senin itu bikin seragam kerja, seragam sekolah bau asap karna lama dijalan akibat macet. senin itu BURUK! ini menurut kalian kan? dan menurut gue waktu itu.
yap cukup sudah gue bergelut dengan keluhan-keluhan aneh mengenai senin. cukup sudah gue menimbun banyak cercaan kepada hari senin. dan sekarang yang patut dicerca keanehan-keanehan itu sendiri adalah KITA! balik tanya >> kenapa sih kita benci hari senin ? kenapa sih tiap bangun pagi dan menyadari bahwa hari ini adalah hari senin seketika *Plekkk lemas nian. buru-buru liat hp. buka twitter dan ngequotes "This Is Mon(Ster)Day" ganti PM blackberry buru-buru diganti "Hoammm, senin yang memalaskan" dsbg.. penting gak tuh? enggak kan! kenapa sih kita kurang semangat dengan yang namanya hari Senin ? ada masalah sama hari senin ? memangnya masalah hanya datang pada hari Senin ? kok, kayaknya kita benci banget sih sama hari Senin ? fix, ada yang salah sama sebagian otak kita, yang merangsang secara reflex untuk mensugestikan bahwa hari senin itu adalah hari yang suram. itu semua salah! coba kita alihin, Senin itu indah, senin itu penyemangat awal pekan. penyemangat kita untuk diantarkannya lagi menuju akhir pekan. rencana indah apa di akhir pekan? mungkin, disaat senin tiba dan hari sebelumnya (Minggu) kalian punya "a little quality time" yang menyenangkan bareng temen, keluarga, bahkan pacar bisa kalian gunakan untuk mengalihkan timbunan kebencian tentang Senin itu dengan mengingat-ingat moment dihari sebelumnya. hari yang indah bersama keluarga, pacar, teman. hari yang menggugah semangat. bisa dialihkan ke lain hal lagi dan coba pikir sendiri. dan justru yang gak punya "a little qualilty time" itu don' be sad. pikir saja! mungkin belum waktunya.
tiada bedanya antara Senin dan Minggu atau bahkan hari lainnya. sama-sama hari, sama-sama waktu yang dikasih Tuhan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya, sebaik-baiknya. bukan untuk mengeluh, tapi untuk bekerja .. bekerja mengerjakan tugas kantor, tugas sekolah, tugas rumah, bahkan tugas dari Yang Maha Kuasa. Solatt .. Mengaji .. dan membaca asma-asmanya.. bukankah hal seperti ini juga termasuk dalam mengerjakan sesuatu (bekerja) ? well, come on. hidup adalah pilihan. kalo kata Inggrisnya "Life is Choice" bagaimana kita memilih dan memaksimalkan hidup sesuai jalur dan proporsinya. kalau kita dikasih tugas sama Pak Guru atau Ibu Guru. don't complain. bukankah sebagai pelajar tugas kita gak lepas dari itu semua. kalau gak mau dikasih tugas ? gak usah sekolah! kalau gak sekolah ? gak punya ilmu! kalau gak punya ilmu? kita hidup dalam kesia-siaan. begitu juga untuk yang bekerja.
I Love Monday. berkat monday aku paham., berkat monday aku mengerti.

Sabtu, 08 Desember 2012

SIKAP

orang yang memendam perasaan sering kali terjebak oleh hatinya sendiri. sibuk merangkai semua kejadian disekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. sehingga suatu ketika dia tak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.

Minggu, 18 November 2012

KUPU-KUPU

KUPU-KUPU


kupu-kupu tidak pernah tau apa warna sayap mereka,
tetapi orang-orang tau betapa indahnya mereka

seperti juga dirimu,
kamu tidak tahu betapa indahnya dirimu,
tapi Allah tahu betapa istimewanya dirimu dimata-Nya.

ketika engkau tunduk dalam Syariat-Nya,
Ridho atas takdir-Nya
TERSENYUM dalam MUSIBAH
TEGAR dalam UJIAN
TEGUH dalam PENDIRIAN

SUBHANALLAH

 semoga engkau termasuk orang yang terpilih menjadi 
hamba-Nya yang paling indah dimata-Nya.

AMIN YARABBAL ALAMIN

SELASA*

(bagimu) SELASA ibarat kuncup bunga yang tertunggu mekarnya. SELASA membesitkan hal terindah yang selalu mengingatkanmu pada petang saat matahari overaktif terbenam dilaut jingga kala itu. SELASA adalah hari yang menggebukan sepucuk tanaman segar untuk tumbuh menjulang ke atas. SELASA adalah semangat. SELASA adalah kobaran riuh-riuh api yang membara. itu BAGIMU. sedetik demi sedetik. semenit demi semenit. sejam demi sejam kau tunggu saat pergantian hari di Senin tengah malam. SELALU. tak pernah ALFA. selalu HADIR. kau selalu MENUNGGUNYA. SELASA bagai KEKASIHMU. yang setia kau tunggu kapanpun ia ingin hadir untuk menemanimu.

oh SELASA, janganlah pernah berpaling untuk tidak lagi membumbungkan semangatnya...

abu-abu bagai kabut senja

malam ini tiga cangkir teh kiranya telah menemani risauku. kerinduan yang kau siratkan melalui sikapmu yang hilang tanpa salam dan jejak merupakan suatu alasan mengapa aku sampai seperti ini. diam..melamun..tak sesuap nasipun mau ku lahap dan kubengkalaikan siapapun yang mencoba memperhatikanku. namun dalam hati aku berada dalam keramaian yang sulit sekali ku raba untuk mencari dimana kamu kini.
vito.. apakah perbincangan kita tentang pengaduan perasaan dimalam mendung itu yang membuatmu abu-abu? seperti kabut yang tatkala sering menodong pegunungan kala dingin dan senja tiba. kamu hilang bak debu yang tersapu lirih angin kencang sore itu saat kita berjalan bersama ditepi trotoar.
mungkin, semisal kita berada diletak kota yang sama, aku masih menyimpan secercah perasaan tenang mengenai kabarmu. setidaknya kamu masih berada dekat denganku, tidak jauh, tidak berbeda langit.
jika pada mulanya, kau memilih cara untuk menghapus kejadian saat dipelataran sore itu dengan cara lain, cara yang tak sampai menyebabkan baretan luka dihati seseorang (aku), ku pastikan semua tidak memperparah situasi. terbesit kau disana sudah lenyapppp. bye bye vito. chia akan selalu membesitkan namamu dalam hatinya.. meskipun T____T

Kamis, 15 November 2012

Bekerja untuk hidup atau hidup untuk bekerja ?

haiiiii ....
aku punya satu pertanyaan simple, meskipun sederhana tapi menurut aku cukup menguras otak untuk menjawabnya.
yupp!! coba kamu renungkan baik-baik, yang mana dari dua pernyataan atas judul blog ini yang kamu pilih ?
aku berinteraksi dengan banyak orang melalui pernyataan dari pertanyaan ini. kamu pilih mana ? bekerja untuk hidup atau hidup untuk bekerja ?
dannnnnn yaaa, hasil yang banyak diminati adalah yang pertama : bekerja untuk hidup. Nah ini dia.. Bukankah kita memang bekerja agar dapat membiayai kehidupan kita? Bukankah kita tidak dapat hidup apabila kita tidak bekerja mencari uang?
Lantas, bagaimana dengan "Hidup untuk Bekerja" ? "Oh, Tidak!" begitulah yang mungkin akan dikatakan banyak orang. Jika saya hidup untuk bekerja, lantas bagaimana saya bisa menikmati hidup ini? Bukankah hidup sejatinya adalah untuk dinikmati? Bukankah bekerja hanyalah salah satu dari berbagai aspek yang ada dalam kehidupan? Bukankah bagian terindah kehidupan kita adalah berasa bersama orang-orang yang kita cintai, yang berarti jauh dari dunia kerja?
Sesungguhnya, kedua pernyataan tersebut mewakili dua paradigma yang berbeda. Mereka yang menganut "Bekerja untuk Hidup" melihat pekerjaan sebagai konsekuensi yang mau tak mau harus dilakukan sebagai sebuah syarat terpenting agar bisa hidup. Dengan demikian, pekerjaa itu sendiri, sesungguhnya, hanyalah sebuah cara untuk membiayai hidup. Jadi, seandainya ada cara lain yang bisa kita lakukan untuk membiayai hidup, selain harus bersusah payah bekerja, maka cara itulah yang akan kita ambil.
Jika begitu, secara tersirat kita bisa mengatakan bahwa, dalam hal ini, bekerja telah menjadi semacam keharusan, menjadi sesuatu yang mau tak mau harus kita ambil agar bisa bertahan hidup.
Sekarang, coba kamu renungkan paradigma kedua: Hidup untuk Bekerja. Bukankah kamu hidup didunia ini karena sebuah maksud? Bukankah Allah tidak pernah menciptakan kita (manusia) dengan sia-sia? Nah, apabila Allah tidak menciptakan sesuatu secara sia-sia, maka kehadiran kita di dunia ini pastilah sudah dirancang sedemikian rupa agar dapat memberikan manfaat sebanyak mungkin makna bagi manusia lain.


Dengan bekerja, kita akan menemukan bakat,
potensi, dan jati diri kita sebagai manusia.
Dengan bekerja, kita akan menemukan keunikan kita,
sesuatu yang membedakan kita dengan orang lain,
sesuatu yang benar-benar khas kita,
sesuatu yang menjadikan alasan Allah 
"menciptakan" kita ke dunia ini.








"KERJA"

KERJA
karya : Kahlil Gibran


Bila engkau bekerja dengan cinta
itu berarti engkau menenun dengan sutra dari hatimu,
seakan kekasihmu sendiri yang mengenakannya.


Bila engkau bekerja dengan cinta
itu berarti engkau menabur dalam kelembutan,
memetik dengan sukacita,
seakan kekasihmu sendiri yang menikmatinya
di meja perjamuan.


Kerja adalah cinta yang nyata, kasih yang tampak.
Dan jika engkau tak  bisa bekerja dengan cinta,
tetapi dengan rasa enggan,
maka baiklah bagimu meninggalkan tempat kerjamu,
dan duduk dipinggir jalan sambil mengemis sedekah.


Sebab jika engkau bekerja sambil bersungut-sungut,
sebenarnya engkau tengah menabur racun 
ke dalam adonan rotimu.


Dan jika engkau bekerja setengah hati,
sebenarnya engkau tengah membuat roti busuk
yang membuat sakit perut.


Bahkan jika engkau menyanyikan lagu bidadari,
tetapi jika engkau berdendang tanpa cinta,
maka tembangmu hanya membuat bising telinga orang saja.

 

Senin, 29 Oktober 2012

Quote of Sejuta Pelangi (Khilaf)

Ia memandangi testpack itu, pikirannya berkecamuk. Bagaimana kalau hasilnya positif? Bagaimana masa depanku ? Bagaimana kalau aku diusir dari sekolah ? Apa kata tetangga? ibuku pasti menangis.. ibu satu-satunya orangtuaku kini ... bagaimana perasaan ibu? Aku mencoreng nama baik keluarga, aku membuat malu keluarga ... bagaimana bila ia tidak mau bertanggung jawab, bagaimana bila aku harus mengurus bayiku sendiri, lalu ia tumbuh tanpa ayah? Tidak! Aku tidak boleh hamil ... masa depanku akan hancur ... aku masih ingin sekolah, aku ingin bekerja dan membuat bangga ibuku. Aku tidak boleh hamil!
Ia ketakutan. Air matanya mulai mengalir. Ia menarik nafas dalam-dalam untu mengumpulkan energinya. Dengan tangan bergetar, strip testpack dicelupkan pada urinenya yang ia tampung dalam sebuah wadah kecil. Detik-detik berjalan bagai bertahun-tahun lamanya. Air matanya terus mengalir dan tangannya masih saja bergetar. Satu menit kemudian ... dua garis merah!
Ekspresi wajahnya menegang. Ia kembali melihat garis-garis itu, berharap apa yang dilihatnya salah. Tak berubah. Dua garis ... dua garis! Ia bersandar lemah di dinding kamar mandi. Tubuhnya merosot. Badannya mengigil. ia memeluk lututnya erat. Butiran air matanya deras mengalir. Ia menangis dan terus menangis...
Ia seperti diempaskan ke dalam jurang kenyataan. Begitu terpukul, begitu kacau. Tak tahu harus berbuat apa ... tak tahu bagaimana cara menjelaskan kepada ibunya ... Aborsi? Bagaimana dengan aborsi? Aku akan sakit sebentar saja, lalu keadaan kembali normal. Aku bisa kembali melanjutkan hidupku. Tidak! Aku tidak boleh membunuhnya, apapun yang terjadi!
Ia kembali menangis. Napasnya mulai tersengal-sengal. Jiwanya terguncang. Seketika rasa penyesalan berjejalan di dadanya. Malam itu, ia memutuskan untuk memberitahukan keadaanya kepada ibunya. Ibu yang begitu ia cintai. Ibu yang ditinggal pergi oleh suami yang tak bertanggung jawab ketika ia dan adik-adiknya masih duduk di bangku SD. Ibu yang menjadi single parent untuk ia dan kedua adiknya, yang pergi dini hari dan pulang larut malam untuk menafkahi anak-anaknya. Tubuhnya bergetar. Ia benar-benar tak sanggup mengatakannya. Hening. Tak terdengar sepatah kata pun. Ia tak bisa membayangkan betapa hancurnya perasaan orang yang paling dicintainya itu.
Ibunya menunggu lama dalam diam. menerka-nerka apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh anak sulungnya ini. Sementara itu, di dalam hati si anak ada raungan yang menerjang-nerjang. Aku anak yang tidak patut lagi Ibu banggakan ... bukan kakak yang bisa menjadi panutan ... aku membuat Ibu dan adik-adik malu ... aku menghujamkan luka ke dada kalian ... aku tak tahu diri, tak pantas menjadi anak Ibu!
Seluruh teriakan dalam hatinya rasanya ingin sekali ia keluarkan, tapi ia tak bisa melakukannya! Mulutnya seperti terkunci. Sulit sekali untuk mengeluarkan kata-kata. Ia menunduk, tak berani menatap wajah ibunya yang sudah tak muda lagi.
Ia menarik napas dalam. Ia sadar kalau ia harus mengatakannya. Perlahan, ia membuka bibirnya yang bergetar, "Saya ... hamil ..." Suaranya parau. Sedetik kemudian, ia bersimpuh di kaki Ibunya. Air matanya tumpah. Ia sadar bahwa pengakuannya bagaikan halilintar yang menyambar manusia paruh baya itu. Ia memegang erat kaki ibunya, lalu berkata, "maafkan saya, Bu ..." Ia tak bisa berkata apa-apa lagi. Begitu pula ibunya. Tak ada suara diruangan itu, kecuali isakan pedih dari seorang anak dan ibu ...
Teman kecilku ini tersenyum sambil menimang bayinya yang tertidur nenyak dalam dekapannya. "Kami sedang mengurus proses cerai, Ki" ucapnya pelan. Ia berusaha menghalau duka yang terbias diwajahnya. "Yang kupikirkan sekarang adalah mengurus anakku ini," ucapnya tersenyum seraya memandang bayi mungilnya. "Kejarlah cita-citamu. Sekolah setinggi mungkin ... Jangan salah melangkah seperti aku." Ia mengucapkan sembari menatapku dalam ... dengan mata yang berkaca-kaca. Mataku hangat. Basah.

Note's from OSD :

BANGKIT DAN KEJARLAH CITA-CITAMU!

Dengan begitu banyak kejadian disekitarku yang kulihat dan kudengar, membuat aku merenung bahwa fenomena muda-mudi yang tergelincir karena pergaulan memang bukan hal baru. Kenyataan ini terus terjadi dan akan terus terjadi sampai Allah memusnahkan alam semesta ini.
Fenomena ini bisa menimpa siapa saja, muda-mudi "nakal" hingga muda-mudi yang dianggap saleh sekalipun. Mereka yang suka bolos sekolah hingga mereka yang menjadi bintang kelas. Mereka yang berasal dari kelas sosial atau latar belakang keluarga mana pun, semua bisa mengalami hal ini. 
Teman bermain masa kecilku, yang kutahu adalah seorang anak rumahan, tidak pernah "keluyuran" kemana-mana, harus mendapati kenyataan bahwa 3 bulan sebelum ujian nasional ia tengah mengandung! Usianya baru 17 tahun kala itu. Lama tak datang bulan membuatnya memberanikan diri membeli test pack di supermarket. Begitu sampai dirumah, ia mengunci pintu kamar mandi rapat-rapat, tangannya bergetar dan dari mulutnya deras mengalir doa agar hasil test pack itu negatif. Jantungnya berdegup kencang. Keringat dingin mengucur di dahinya. Ia tak berani. Terbayang seketika apa yang sudah dilakukan bersama pacarnya setiap kali Ibu dan adik-adiknya tidak ada dirumah. Setiap rumahnya kosong. Perbuatan yang dilakukan berulang-ulang. Ya, berulang-ulang karena ternyata ia tak mampu membendungnya ketika mereka sudah bertemu. Setelah itu, ia dikeluarkan dari sekolah, hamil di luar nikah, dinikahi oleh sang pacar, lalu diceraikan begitu saja.
Manusia lemah mana yang sanggup menanggung beban semuanya sekaligus? Dosa yang begitu berat, harga diri yang terenggut, kehancuran masa depan, rasa malu, hamil di bawah umur, lalu dicerai dan ditinggalkan.
banyak manusia yang akan kembali kepada Rabb-nya dalam impitan keadaan seperti itu, tetapi ada juga yang justru kian menjauh. Dan bukankah Allah itu Maha Penyayang, Maha Pemberi Ampunan? Dia tetap Maha Penerima Tobat, baik saat kita berlari menjauh atau berlari mendekat, atau saat kita berjalan menemui-Nya ...
Saat ia menceritakan itu ku lihat rasa penyesalan dan kesedihan yang mendalam. Keterpurukan begitu jelas terlihat. Tak lama setelah perceraian itu, ia pergi bersama ibu dan adiknya untuk pindah ke ;uar kota. Sejak itu, aku kehilangan kontak dengannya. Terakhir kali bertemu, aku tak tahu apa ia masih punya kekuatan untuk melanjutkan hidup. satu-satunya yang kulihat bergelayut di kedua matanya hanya keputusasaan dan duka yang sangat dalam.
Terkadang Allah menegur kita dengan cara yang paling halus,  untuk memperingati kita agar tak semakin terjerumus. Lima tahun setelah kejadian itu, suatu siang, temanku itu menelpon, dan aku begitu gembira mendengar kabarnya sekarang.
"Kamu ingat apa yang aku bilang sama kamu terakhir kita ketemu?"
Suara dari balik telepon itu memulai percakapan dengan riang. Aku terdiam. Kuputar memoriku ke masa lima tahun silam. Gagal. Yang kuingat adalah air mata dan kata-katanya yang harus membesarkan anak tanpa suami.
"Mungkin kamu lupa Ki, ... tapi kelihatannya kamu menjalankan kata-kataku, deh ..." ku dengar suara tawa di seberang sana.
"Aku bilang kejarlah cita-citamu, sekolah setinggi mungkin ... ingat nggak?" tanyanya renyah. Aku terseyum sendiri, tak berujar apa pun. Ya, aku ingat dia pernah mengucapkan itu, meski dengan wajah sendu.
Pembicaraan ditelepon itu membuatku jadi tahu bahwa ia bukanlah perempuan biasa. Ternyata, sejak berpindah kota, ia memang sempat berhenti sekolah selama dua tahun untuk mengurusi anaknya dan membantu perekonomian keluarganya. Tetapi dari sanalah ia mulai merintis bisnis kerudung dan baju muslim kecil-kecilan.
Lima tahun berjalan, ternyata bisnisnya cukup mendulang sukses. Bahkan, pesanan baju mulai berdatangan dari negara-negara lain, seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, dan Australia. Ia tak punya toko. Ia hanya memanfaatkan tren bisnis online.  Bisnis online membuatnya memiliki banyak waktu di rumah untuk terus menemani anaknya, dan tidak perlu mengeluarkan uang untuk sekedar menyewa tempat atau membayar gaji pegawai.
Ia juga telah menamatkan sekolahnya meski dengan paket C, dan sekarang sedang kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di kotanya.
"Aku ngambil ekonomi, Ki. Beberapa semester lagi lulus, terus mau kuliah manajemen bisnis karena ilmunya akan bermanfaat sekali untuk kerjaanku ini. Cita-citaku jadi wirausaha, alhamdulillah tercapai, Ki. Omsetnya lumayan banget, cukup untuk kami sekeluarga. Cukup untuk sekolahku dan adik-adik-ku."
Ia melesat jauh sekali. Apa yang sudah dialaminya tak menghentikannya untuk terus mengejar apa yang pernah ingin ia kejar: melanjutkan sekolah dan menjadi seorang wirausahawati. Ia tidak pernah menghabiskan sisa hidupnya untuk mengeluh dan mengaduh. Ia kelola hidupnya untuk bekerja dan mencipta. Ia bangkit dari keterpurukan, kembali menata ulang hidupnya dan mengejar cita-citanya.
Lihatlah ... Allah selalu ada, selalu menemani, bahkan setelah miliaran dosa yang diperbuat tangan dan kaki hamba-Nya. Allah selalu hadir dengan kasih sayang-Nya, mendampingi hamba-Nya, dalam keadaan paling buruk sekalipun. Dan Allah selalu menerima, kapan pun  seorang hamba ingin kembali kepada-Nya.
Di belahan bumi sana, atau mungkin di tempat lain, kisah seperti ini bisa terjadi kepada siapa saja. Saat nafsu mengalahkan kehormatan, dan akhirnya melunturkan iman, lalu penyesalan datang membawa manusia pada keterpurukan, seolah semua harapan musnah dan tak bersisa sedikitpun kekuatan. Pada saat seperti itu, kemudian Allah menegurnya. Terkadang aku berpikir ... andai Allah tak memberinya kehamilan, mungkin akan selamanya ia berbuat zina karena tak pernah sadar. Jika Allah tak membuatnya dikeluarkan dari sekolah, mungkin ia takkan pernah belajar dari kesalahannya dan tak pernah menata ulang hidupnya.
Keterpurukan dan kehinaan pernah merenggut semangat hidup temanku ini, tapi tidak untuk selamanya. perlahan ia mengumpulkan kekuatan dan berniat memperbaiki kesalahan. Ia bangkin dengan kekuatan  yang lebih besar dan memulai kehidupan di jalan yang benar. Ia berusaha memperjuangkan hidupnya, kembali bermimpi dan meraih cita-citanya. Lalu Allah melihat kesungguhannya, mendengar doa-doanya, dan mengembalikan kebahagiaannya. Renungan untukku .. betapa kasih sayang Allah tak pernah habis ... bahkan disaat kita terlalu sering melupakannya...
banyak manusia yang memilih lebih menjauh dari Allah dalam keadaan sulit. Marah karena Allah memberinya musibah, keterpurukan dan kesulitan besar. Lalu mereka menjauh dan semakin menjauh. Tetap setelah itu, hidupnya malah semakin terpuruk, hancur, karena tak pernah lagi mempunyai kekuatan untuk bangkit, tak pernah lagi bermimpi, mati sebelum jasadnya mati, mati sebelum kehilangan nyawa, mati sebelum 'izrail datang menemuinya...
Berbeda dengan orang yang mau bangkit, mendekat kepada Rabb-nya, berusaha memperbaiki kesalahan, menutup masa lalu, dan menghapus kekhilafan. Ia sadar bahwa Allah menegurnya, agar tak terpuruk selamanya, agar tak terus melakukan perbuatan dosa hingga akhir hayatnya. Mereka kembali menata hidup, berjaan di antara kebenaran, kembali bangkit, kembali bermimpi!

Ada sebuah riwayat mengatakan bahwa ketika Allah menciptakan manusia di bumi ini, Allah sertakan juga harapan dalam jiwanya agar manusia selalu bangkit dan tidak putus asa. ketika Allah ciptakan masalah, Allah selalu ciptakan solusinya. Ketika Allah menciptakan duka, Allah juga sertakan suka. Ini sama seperti ketika Allah menciptakan neraka, Allah juga menyiapkan surga di akhirat sana. Tak ada alasan untuk berhenti dan kehilangan cita-cita.
Bukankan masalah datang dengan solusinya, sehingga tak ada alasan untuk berhenti dan kehilangan cita-cita? Bukankah berkarya adalah hak tubuh kita, ketika otak mengintruksikan kepada tangan dan kaki untuk menciptakan prestasi, lalu memerintahkan hati untuk tak berhenti bermimpi? kekuatan besar memang terletak pada mereka yang berhasil terhindar dari kesulitan, dari keterpurukan dan kehancuran. Akan tetapi, kekuatan yang lebih besar, justru terletak pada mereka yang bisa bangkit setelah kehancuran dan keterpurukan.
Laa Haula wa laa quwwata illaa billaah ...


"BERBAHAGIALAH KETIKA KAMU BERADA DI TITIK TERENDAH DALAM HIDUPMU, KARENA TIDAK ADA LAGI JALAN UNTUKMU SELAIN KE ATAS"








Senin, 22 Oktober 2012

(StoRy) MaSa KeCiLkU = My UniQuiNeSS

tiba-tiba aku merindukan diriku. diriku yang dulu. waktu aku masih kecil. yang tiap menjelang sore mengetuk pintu rumah temanku untuk mengajaknya bermain. bermain tanpa beban. bermain tanpa perlu merangkul pilu. hehe seketika aku mengernyit kecil, tertawa, lalu merasa sedikit risih mengingat-ingat diriku dulu. dekil, kumel, kerjaannya main panas-panasan. ikut mancing ikan sama ayah disungai, tangkep-tangkep belalang terus patah-patahin sayapnya supaya mereka gak bisa terbang, main berani-beranian megang ulat bulu, panjat-panjat pohon jambu kelutuk yang sempat tumbang waktu aku dan keempat temanku taikin. bersepedah entah kemana sampai-sampai maghrib belum pulang terus ayah dan mamah bingung nyari aku dimana, kalau makan maunya disawah, gamau pake piring maunya pake daun pisang, nasi kepel maksudnya hehe. terus udah gitu pernah ngerengek minta bikinin gubuk-gubukan disawah, sampai-sampai pas udah dibikinin aku mainnya disawah mulu, dan lupa kalau sebenarnya aku punya rumah yang lebih layak untuk ditinggali. naik getek buatan mang Agus (Papahnya temanku) , kumpulin peluru pistol mainan buat dijual lagi ke teman-teman, main masak-masakan, cabut tanaman singkong pak Dadang buat diambil umbinya terus dibakar bareng sama teman-teman dan dimakan tanpa rasa bersalah dan menyesal. petik buah pepaya si Kakek buat dijadiin rujakan jadi-jadian, ikut ngangon kambingnya Pak Kumis sambil ngumpulin kotoran-kotorannya buat dijadiin pupuk tanamannya si mamah, nyebur-nyebur disawah yang sampai-sampai bikin kaki aku berdarah karna menginjak rumah si keong, duhh sakitnya. timpukin pohon kecapi yang buahnya susah dipetik (saking pinginnya), nyoret-nyoret aspal buat mainan BT, main karet, main buaya-buayaan, petak umpet, kasti, polisi-polisian. suka ikut-ikutan main layang-layang di sawah, yang kalau gak dikasih sama ayah pasti mewek, mewek dengan wajah yang terlihat gigi ompongnya.dan masih banyak lagi kekurangkerjaanku waktu kecil dulu. hampir gak pernah aku bermain di dalam rumah, pernah! tapi cuma sekedar main monopoli, catur, bola bekel, boneka-bonekaan, ibu-ibuan dan atau yang paling sering cium-ciumin adik kecil temanku, yang super lucu dan gembul. aku malu, sumpah aku malu. tapi itulah masa kecil, masa yang bisa dibilang belum memahami arti kedewasaan. masa yang lagi super-dupernya membumbungkan sifat egois.
tapi kenapa ya? walaupun begitu aku senang, aku merasa bebas menelurkan keinginanku, bermain tapi seakan merentangkan tangan menikmati liuk-liuk dan semilir angin lalu meleburkannya dengan puas. rasanya seperti saat sesak nafas lalu dinebulisasi dan taraaaaa !LEGAAAAA! itulah sepotong masa kecilku. masa-masa yang gak disangka sudah aku lewati sekitar beberapa tahun silam. masa yang gak akan pernah putar balik, gak akan pernah bisa ke upgrade.
aku sangat merasa beruntung pernah merasakan masa kecil dengan baik, dengan kenormalan tubuhku karna diwaktu bersamaan banyak mereka yang tidak bisa merasakan hal yang sama denganku (karna memang jalan hidup setiap insan sejak kecil hingga dewasa pastinya berbeda) kelengkapan keluargaku, kelengkapan teman-temanku, didukung lingkungan yang sangat damai, penuh pepohonan, penuh sawah-sawah yang terbentang luas (maklumlah ya namanya juga kampung) dan mungkin kini aku sangat kehilangan, bukan hanya kehilangan masa kecilku, tapi juga keasrian lingkunganku, lingkungan yang dulu banyak lapak tanah kosong untuk bisa dijadikan landasan bermain, tapi kini ? sudah penuh dengan petakan-petakan rumah besar, tanah sudah tertutup aspal, peluran teras rumah orang, lalu pohon-pohon hanya tinggal menyisakan bayangan, sawah yang dulu jadi tempat bermain kini menjadi tempat angker yang diselubungi hewan-hewan melata liar, tak ku lihat lagi wajah kampungku yang dulu, semua berubah, tak lagi menjadi damai, asri, teduh dan nyaman untuk didiami, melainkan PANAS! riuh, dan penuh POLUSI! bye-bye my story uniquiness, aku merindukanmu, aku tak pernah berharap agar kau kembali, karna itu tidak mungkin, yang aku harapkan adalah "kembalilah wajah lingkunganku yang dulu" agar anak-anak yang baru terlahir kini bisa merasakan kenikmatan yang pernah aku rasakan dulu.

Kamis, 18 Oktober 2012

kata dia "ini sudah biasa dan banyak yang seperti ini"

dua minggu ini langit-langit malam telah ditutupi awan pekat hitam yang sangat kelabu, sama seperti perasaanku, sama seperti isi lubuk hatiku yang digerogoti perasaan hitam yang menyedihkan, perasaan yang tak ku inginkan kehadirannya, perasaan yang tanpa salam dan sapa menerpa hatiku, perasaan yang sepertinya sangat menelusuk hatiku dengan pisau yang baru saja diasah, begitu tajam dan runcing, begitu mengkilap terbias cahaya.
dua minggu ini pikiranku entah pergi kemana, pikiranku tersambar sesuatu seperti petir yang hingga akhirnya membuatku sakit bukan kepalang, membuatku bingung dan akhirnya harus menitikan sedikit demi sedikit air mata. jiwaku terluka, jiwaku tak tahan menahan kepedihan ketika dua minggu yang lalu aku dipertemukan oleh seorang anak kecil 

Senin, 08 Oktober 2012

dear "US"



mungkin foto di atas tidak menggambarkan secara fokus keharuan wajah mereka, kegembiraan yang tersirat pada waktu itu, keceriaan yang gak akan pernah terulang lagi ditempat dan waktu yang sama. tapiiii pastinya aku tau, dilain waktu, dilain kesempatan, entah kapan mereka akan mengenang dan mengingat-ingat momen seperti ini, momen dimana begitu banyak tumpah ruah air mata haru. aku yakin semua dari mereka yang ada difoto ini pernah merasakan apa yang saat ini aku rasakan. bukan saat ini saja, tapi mungkin berulang kali. sesuatu yang tanpa disadari telah tutup buku dan pindah menjadi lembaran baru yang putih bersih dan siap untuk dirangkai kembali mulai dari NOL.

ini adalah foto wisudawan/wisudawati aku dan teman-teman tepat pada tanggal 15 Juni 2012. bukan acara wisuda untuk meraih title diploma ataupun sarjana. melainkan dalam acara pelantikan dan pengambilan sumpah di atas Al-Qur'an untuk menjadi Tenaga Teknis Kefarmasian atau biasa disebut Asisten Apoteker. kami baru lulus setaraf dengan SMA. biasanya untuk lulusan SMA mereka tidak merenggut sebuah profesi maupun sebutan apapun. tapi untuk kami, pasca lulus SMA/SMF kami mempunyai sebuah profesi baru yaitu tadi, menjadi Asisten Apoteker. dan mungkin inilah salah satu hal yang membedakan kami dengan mereka.




sedih sekali rasanya, 3 tahun tanpa terasa sudah kami lewati, gedung ini telah menumbuhkan kami untuk menjadi personality yang lebih baik, mengembangkan pola pikir kami untuk menjadi seseorang yang mengerti dan memahami dunia. bukan itu sajaaa, tapi juga mendidik secara terarah, menjadikan kami menghargai satu sama lain, mengajarkan kami untuk berbagi tanpa harus bersembunyi.


sesuatu yang sangat lumrah apabila kita saling bersedih ketika harus meninggalkan begitu banyak cerita, dari mulai cerita yang sangat manis, pahit, sampai getir sekalipun. tapi mau bagaimana ? waktu telah mengantarkan kita menuju babak baru. babak baru untuk memulai perjuangan hidup  yang pastinya akan lebih banyak lagi rintangannya. semangat kawan! semangat seperti waktu kita saling menyemangati :) manisss sekali rasanya. aku yakin dilain tempat dan keadaan kita saling bertemu dengan genggaman kesuksesan masing-masing. bagaimanapun caranya.






Minggu, 07 Oktober 2012

nada's cake



Happy Birthday Senja,
bolehkan aku minta senyuman bangga darimu ? karna apa ? karna aku berhasil membuat cake manis ini dengan tanganku sendiri dihari spesial kamu.






Senin, 10 September 2012

eL Bi dE waY

hello, i'm come back again. setelah 3 bulan lamanya vakum dari dunia pemblogeran. cukup kangen.
kembali memperkenalkan diri (lagi) rasanya itu lebih baik yah ketimbang langsung to the point merangkai kata.
yukkkk..
namaku Qotrun Nada, kalian bisa panggil  aku Nada, Embun atau apalah terserah kalian. aku cewek kelahiran Jakarta 18tahun yang lalu. masih muda sihhh, tapi beberapa dari segelintir orang banyak yang bilang aku itu seperti anak kuliahan bahkan  ada juga yang bilang layaknya ibu-ibu muda, yatapii gamasalah sih, mungkin memang wajahku terlalu boros kali ya. aku termasuk "fresh graduated", baru 4 bulan yang lalu aku lulus jenjang SMA dan aku sangat bangga dengan hal ini. Oh betapa indahnya lepas dari pelajaran-pelajaran yang memusingkan. aku adalah anak kedua dari dua bersaudara, aku hanya punya saudara perempuan yang usianya hanya terpaut 3 tahun di atasku. Namanya EkaMichelina, usianya 21tahun, dia seorang Freelancer sekaligus Mahasiswi sebuah universitas. berat badanku sekarang 49kg dan tinggi badanku 161cm. hobi aku cuma satu yaitu "senyum", untuk kegiatan lain yang sering aku kerjain seperti ngepel, nyapu, beresin kamar, curhat diblog, ngetweet, bikin cerpen, ngedit foto, makan, nonton tv, pergi ke bookstore, dan sebagainya cuma sebagai rutinitas aja, bukan hobi! aku bukan pengguna Blackberry, Android, Iphone, dan berbagai macam gadget keren lainnya, aku cuma pengguna nokia dan slalu tetap setia dengan nokia yang satu ini. muachhh :* aku juga bukan mahasiswi sebuah perguruan tinggi/pelajar disebuah institusi. aku cuma cewek sederhana, cewek yang kemana-mana slalu berhijab santai ala acakadul yang dalamnya diselimuti kain ninja, aku pengguna jeans lusuh, bukan pengguna aksesoris mewah, mentereng dan pastinya biasa-biasa aja deh. aku yang sekarang beda dengan aku beberapa bulan lalu. beberapa bulan yang lalu identitasku masih seorang pelajar SMA, faktor lingkungan yang serba modern (mode on) bikin outstyle and instyle-ku jadi modern pula, aku suka ikut-ikutan ngomong bahasa gaul yang sedang menjadi trendingtopic diantara kaula muda. aku juga suka kongko-kongko gajelas bareng teman-teman sejahwat. tapiii itu hanya tumbuh sebentar saja, sebagai perantara diriku untuk menjemput sebuah kejatidirian.


well..smileeeeee , aku suka sekali senyum, dan inilah senyumku :)

Senin, 25 Juni 2012

aku lagi jatuh cintaaaaa

mungkin kalau aku ditanya tentang "lagu apa yang pas dengan perasaanmu saat ini?" aku akan menjawabnya "Bukan Cinta Biasanya Siti Nurhaliza", yaaa inilah lagu yang selalu pas dengan isi hatiku, walaupun begitu banyak lagu-lagu lain yang lebih ngena.

BUKAN CINTA BIASA
begitu banyak cerita
ada suka ada duka
cinta yang ingin ku tulis
bukanlah cinta biasa
**************
**************
cintaku bukan diatas kertas
cintaku getaran yang sama
tak perlu dicari, tak perlu dipaksa
karna ku yakin ada jawabnya
*next

aku lagi falling in love nih, tapi bukan first sight, bukan first love, bukan juga fallin in love for someone new, aku  masih tetap mencintai dia, dia yang sudah 2 tahun ini menjadi pelengkap hatiku, hmmm malam hari ini aku genitttttt banget, asli 2 jam duduk didepan kaca sambil berceloteh kata-kata yang buat diri aku sendiri nyengir. mungkin aneh, mungkin juga agak sedikit ilfeel sama kelakuan sendiri. ih apa banget deh nada, tadi pagi galau, tadi siang envy, malam jadi gilaaaa. entahlah aku memang sedang dalam proses penyembuhan. penyembuhan dari apa deh ? *GakTau* *AsalNyebut*.
ngaca sambil elus-elus, kecup-kecup, peluk-peluk foto dia itu adalah kegiatan paling seru malam ini, kegiatan paling seru daripada kegiatan malam-malam sebelumnya selama dua minggu terakhir ini. dua minguu setelah aku dan dia mengalami kecelakaan, kecelakaan yang hampir merenggut nyama kita (aku dan kamu) #menyedihkan. *Lupakan*

Rabu, 30 Mei 2012

Betapa Aku Bersyukur Menjadi Aku yang Seperti ini

mungkin aku sedikit orang yang ikut terluka, peduli, dan miris tapi tak ayal bertindak kepada mereka yang tidak memiliki hidup beruntung bergelimangan harta, kasih sayang, kebahagiaan serta nikmatnya berpendidikan. dan mungkin juga aku adalah sedikit orang yang mampu mencucurkan air mata ketika beberapa menit yang lalu aku menyaksikan seorang anak laki-laki yang sedang menggendong balita perempuan sembari menyodor-nyodorkan payung untuk disewakan kepada orang-orang yang berlalu lalang dibawah rintik hujan.sungguh betapa kejamnya dunia pada mereka, betapa tak adilnya dunia ketika begitu banyak orang-orang yang sedang bersuka-ria dengan waktu dan uangnya sementara diwaktu yang sama begitu banyak orang yang susah payah meluapkan semua tenaganya hanya untuk mendapatkan sesuap nasi, segenggam uang, dan sedikit kenikmatan bagi perut kecilnya. Ya Tuhaaaaan, apa yang bisa ku perbuat ? apa aku hanya akan terus-menerus seperti ini ? bersimpati dari jauhnya pandangan dan menangis dalam hati seraya berkata "aku salut terhadap jerih payah kalian" tanpa embel-embel untuk sedikit membantunya, walaupun hanya sedikitttt saja.
aldi berkata seraya menangis : aku ingin menjadi pembalap biar nanti aku bisa belikan rumah untuk bapa ibu dan adik-adik, aku sering sedih melihat teman-teman adikku sedang jajan sementara adikku hanya diam "terisak". bocah kecil ini sungguh mulia, ditengah banyaknya anak-anak kecil yang sudah termakan perubahan jaman, tapi dia bisa menunjukan sikap dewasanya lewat perkataan maupun perbuatannya. aku salut di sama kamu, aku bangga, dirimu yang polos, dirimu yang kokoh, dirimu yang tegarrr, kehidupanmulah yang membawa pribadimu menjadi pribadi seperti itu, terus berjuang di, kalahkan sifat irimu pada mereka yang lebih darimu, lebih semuanya darimu. akupun yang kehidupannya masih lebih baik darimu terkadang masih banyak perasaan-perasaan iri hati ketika melihat mereka yang lebih dariku, apalagi engkau, yang dianggap hanya titik hitam diatas kertas luas yang putih. tak terlihat, tak terjamah, tak ter dan ter lainnya.

Selasa, 22 Mei 2012

♥.♥ Farmasi is My World, I Love You ♥.♥

halooo ceman-cemaaaan..
sebulan nganggur setelah ujian nasional membuat aku ingin selalu menuangkan dan menelurkan berbagai cerita, dan kali ini aku ingin sedikit cerita tentang dunia farmasi.
yaaappp farmasi adalah dunia yang melekat padaku setidaknya 3 tahun belakangan ini. mengamati soal farmasi, memang aku baru mengenal dunia pendidikan ini baru sejak aku kelas 3 smp. dulu selepas tamat smp yang ku pahami mengenai farmasi hanyalah "belajar tentang obat, obat dan obat". tidak ada hal lain yang ku ketahui tentang dunia ini. tidak tau apa yang ada didalamnya dan tidak muluk-muluk mau menjadi apa setelah ini. akupun masuk SMF (sekolah menengah farmasi) ini hanya menurutku pendidikan ini adalah jurusan yang unik, tidak biasa, tidak marketplace (pasaran) dan tidak semua orang mengetahuinya.
namun setelah beberapa tahap aku lalui dalam menjalani pendidikan di sekolah farmasi, begitu banyak kesulitan-kesulitan yang mungkin datang tanpa ku sadari, tak jarang disela-sela semester dua aku ingin sekali mundur dari dunia ini, ak banyak berpikir aku tak pantas menjejali dunia ini, aku tak pantas menjalani dunia yang tak kusuka. begitu berat dalam hafalannya, rumusnya, hitung-hitungannya dalam materi produktif, belum lagi untuk menjalani materi adaptif. haduhhhh sakit kepala sering mendera karna ini. dan sedikit alasan yang gak rasional, aku memilih masuk sekolah ini atas sebuah dasar : seragam kotak-kotak hijau lalu gedung pencakar langit itu tengah membuatku jatuh cinta padanya, serasa ingin memakainyaaa dan menempatinya. hanya itu, yaaa alasan yang bodoh ya pastinya.
namun, tak mungkinlah aku meninggalkan dunia ini begitu saja, aku mulai menerimanya, aku mulai mengambil sisi baiknya, aku mulai berusaha agar aku tidak terkalahkan oleh perasaan-perasaan pesimis yang kadang datang tiba-tiba. dan  amazinggg, kalau mengingat-ingat soal itu ginihari aku hanya bisa speechless-lah yaa, gak nyangka aja gitu aku bisa melewati masa-masa pendidikan difarmasi, bahkan kini aku hanya tinggal menunggu waktu untuk mendengar pengumuman baik mengenai kelulusan sekolah di smf (H-3). ih sumpah yaaa bikin gregettt gimana itu capeknyaa perjuangan, capeknyaa otak dikuras tiap minggu bahkan tiap hari untuk benar-benar memahami apa itu ilmu farmasi.
sekiranya lima kelompok keahlian yang perlu banget melekat pada pribadi seorang farmasis :
1) Ilmu Resep : ini mungkin yang paling-paling pertama dilirik yaa karena mungkin kita menguji keahlian kita dalam ilmu farmasi sampai mana ya disini, inilohhh ilmu yang mengajarkan kita tentang bagaimana cara menyediakan obat-obatan menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat.
2) Biologi Farmasi : mengambil dari senyawa alam untuk dijadikan obat. Misalnya nih, kalian melihat pohon di pinggir jalan, kemudian berpikir, kira-kira dari pohon ini ada senyawa aktif apa ya yang bisa digunakan? Mulailah diteliti, dikarakterisasi, sampai bisa mengambil si senyawa aktif tadi atau hanya ekstraknya.
3) Praktek Resep : dunia pembuatan sediaan farmasi. keahlian kita diuji ya disini inilah. Ini bisa jadi adalah farmasi yang dikenal secara umum oleh orang awam. Membuat berbagai macam sediaan farmasi seperti yang teman-teman kenal. Apa saja? Ya misalnya saja tablet, krim, puyer, balsam, dan sediaan farmasi lainnya. (asli ini yang paling susah)
4) Farmakologi : dunia uji efek dari suatu senyawa aktif maupun sediaan farmasi. Misalnya saja, kalau melihat obat ini atau senyawa aktif itu, kira-kira bisa mempunyai efek apa ya. ya sekiranya mempelajari pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik sifat fisika maupun kimiawinya, kegiatan fisiologi, resorpsi dan nasibnya dalam organisme hidup.
5) Farmakognosi : disini kita akan diajari tentang pengetahuan dan pengenalan obat yang berasal dari tanaman dan zat-zat aktifnya, begitu pula yang berasal dari mineral dan hewan.
 dan masih banyak lagi sebenarnyaaa ilmu-ilmu farmasi yang harus benar-benar kita pahami, ya sebagai contoh : ilmu kesehatan masyarakat, manajemen farmasi, akuntansi farmasi, kimia organik dan anorganik de el el ..
untuk kamu-kamu yang sedang menjalani pendidikan didunia farmasi tetap semangat ya walau kadang perasaan putus asa muncul, dan untuk kamu-kamu yang tertarik dengan dunia farmasi… Yang pengen tau, sebenarnya di dunia farmasi ada apa saja sih…ayoo buruan daftar sekolah farmasi.


Jumat, 18 Mei 2012

i need you Senja cause i'm so lonely


hari beranjak semakin malam, suasana semakin sepi, seperti hatiku saat ini.
mungkin kalau diungkapkan lewat lagu vierra yang berjudul kesepian suasana hati akan lebih mencekam.
"dimana kamu dimana ? disini bukan. kemana kamu kemana? kesini bukan. katanya pergi sebentar, ternyata lama, taukah aku disini menunggu kamu" mungkin separuh lirik ini agak sedikit terlihat berlebihan. tapi kalau dinyanyikan, lirik ini akan semakin menjadi, menjadikan suasana hati yang sedang risau dan gundah gulana semakin lebih dan lebih gak enak. membuat hati serasa nyess, membuat detak jantung berdegup lebih lamban ataupun malah lebih cepat dari normal.
ihhhh suasanya yang sangat menyebalkan, suasana yang kadang ditunggu tapi giliran datang menghampiri malah menyakitkan. jujur saja, aku tak suka sikapmu kemarin, aku tak suka kau meninggalkanku berjam-jam tanpa kabar. dan akupun lebih tak suka karena kau bukan pergi denganku #sedikitegois. hm mungkin itu alasan yang bodoh ya. tapi sumpah demi apapun. dua hari ini aku galauuuu karenamu, aku galau karena tak bisa bertemu denganmu, tak bisa bertatap muka denganmu, yang lebih membuatku risau adalah dua malam yang lalu ketika kita bertemu kau menunjukkan sikapmu yang membuatku sedikit gerammm. yasudahlah entah sampai kapan kita akan terus flat seperti ini hanya karna bla bla blaa. oh yaa tapi "kita tetap akan baik-baik saja ko" besok sakitnya juga sembuh. sampai jumpa senja, aku merindukanmu ^.^

Kamis, 10 Mei 2012

Ketika Leo sayang Libra

ketika Leo sayang Libra, ketika Embun sayang Senja, ketika seorang Putri sayang Putra. itulah aku dan kamu. petang ini timbul perasaan yang teramat menyiksaku, aku (Leo) merindukannya ketika 10 hari tidak bertatap muka dengan si Libra. perasaan apa lagi ini ? aku terlalu begitu menyayanginya. sehingga setiap perasaan yang muncul adalah perasaan untuknya.

Rabu, 25 April 2012

cintaku berawal dari social media "facebook"

dear..
haloo, aku Nada, di sini, aku ingin menumpahkan sedikit cerita tentunya sebuah cerita tentang cinta, cintaku padanya, yaaa cintaku terhadap dirinya. hmmm.
4 bulan lagi aku menginjak usia 18 tahun. gapenting yaahh dan lanjutt saja..
hampir tiga tahun lalu entahlah itu tanggal dan bulan apa, aku tak bisa bgitu banyak mengingatnya, aku berkenalan dengan seorang laki-laki lewat jejaring sosial "facebook", ingat!!! perkenalan itu dia yang memulai bukan aku (gengsi dikit). itu bukan berarti aku gadis murahan yang mudah sekali diajak berkenalan dengan seseorang yang tak ku kenal siapa juntrungannya. namun, sebelum memutuskan untuk berkenalan, aku melihat begitu banyak "mutual friend" dia denganku. mungkin itulah faktor yang membuatku optimis menerima jabatan tanganya melalui dunia maya.
beberapa bulan kemudian..
kini aku menjadi sahabatnyaa, aku mulai banyak tau siapa dia, dimana sekolahnya, dan dimana pula tempat tinggalnya. aku pikir kita ini tidak jauh, kita itu dekat, kita itu tinggal disuatu tempat yang mulai dari kelurahannya, kecamatannya, kotanya, dan provinsinyapun samaa, itu artinyaa, aku berkenalan dengan seseorang yang sama letak. aku menjalani persahabatan dengannya cukup lama. namun persahabatan itu terjalin hanya melalui dunia maya ataupun pesan singkat handphone.
setahun berlalu aku masih saja bersahabat dengannya hanya lewat udara. kita sering share, kita sering bercanda, kita sering bersedih walau hanya lewat perantara seperti ini. namun tidak ingin berlanjut seperti itu terus akhirnya kita memutuskan untuk bertemu. pertemuan itupun direncanakan sangat mendadak.
saat-saat pertemuan pertama dimulai :
aku berjalan ke arah belakang rumah, perlahan, perlahaaaan dan perlahaaaan tapi pasti. ya sudah pasti ketika aku menginjakan kaki dibelakang rumah diapun menginjakkan kaki pula dibelakang rumahku. memang usaha dia untuk sampai kerumahku tak memakan waktu banyak, mungkin hanya dengan waktu 5 menit itu sudah cukup membuktikan kalau kita memang benar-benar dekat. kita seletak tapi kita tak saling tahu. dan malam itu adalah waktu pertama aku mengenal sosoknyaaa.
yang ada dipikiranku saat itu adalah "oh tidak jantungku berdegup begitu cepat, perutku seketika tak bisa kompromi dengan keadaan malam itu", tapi apapun keadaan yang sedang terjadi, aku harus tetap terlihat santai, anggap saja selama setahun kita bersahabat, selama setahun pula kita bertemu.
lalu aku dibawa olehnya kesebuah taman yang terletak dipertengahan kota, kota yang indah ini, kota yang terlahir sebagai Ibu, apalagi kalau bukan Jakarta.
seiring waktu berjalan, lambat laun pertemuan kita semakin sering terjalin, kini persahabatan kita bukanlah hanya dalam mimpi lagi, inilah persahabatan kita sesungguhnya :)
beberapa bulan kemudian tingkahnya terhadapku sedikit berbeda, dia mulai menunjukkan sikap perhatiannya, sikap yang tak aku mengerti maksudnya apa. pikirku "it's oke", mungkin dia memang benar sahabat baik yang sikap kepeduliannya itu terus berkembang sepanjang masa dan sepanjang aku bersahabat dengannya. aku tak pernah membayangkan bahkan dibenakku tak pernah tersirat untuk menumbuhkan perasaan lebih padanya, layaknya perasaan seorang kekasih terhadap pasangannya. namun perasaan itu berlaku untuknya. hari itu, dia menyatakan sebuah perasaan yang lebih terhadapku, perasaan yang menyatakan bahwa dirinya siap mendampingiku lebih dari seorang sahabat. aku bimbang, kebimbangan terus menodongku untuk memastikan keputusan mana yang harus ku pilih,  aku benar-benar ragu dengan pernyataan yang dia tumpahkan terhadapku, kita memang menjalin persahabatan sudah setahun lebih, namun yang membuatku lebih bimbang adalah empat bulan yang lalu kita baru menjalin sebuah pertemuan untuk pertama kalinya. dalam 4 bulan itu, bisa terhitung berapa kali kita bertatap muka. apakah secepat itu benih-benih cinta tumbuh dihatinya? apa secepat itu kau percaya terhadapku bahwa aku layak untuk menjadi seorang gadis yang bisa membuat harimu lebih indah? aku tak yakin, masalahnya adalah, baru beberapa hari yang lalu aku memutuskan untuk mengakhiri perasaanku terhadap seorang laki-laki lain. aku juga tak yakin apakah aku bisa begitu saja menumbuhkan perasaan cinta disaat hatiku sedang terluka. aku mulai tak fokus dengan segalanyaa, nilai-nilai semester 3 ku mulai menurun, setiap hari aku dilanda perasaan kecewa sekaligus bahagia. tak ingin suasana seperti itu terus aku memutuskan untuk berteman saja dengannya. persahabatan kita masih tetap berjalan baik. tapi, kian hari dia selalu meyakini perasaannya terhadapku, hingga akhirnya benih-benih dihatiku perlahan muncul, tetap aku hanya bisa menjadi sahabatnya, tapi ini memang nyata lebih dari sahabat, setiap waktu dia memperhatikanku, begitupun aku. ini memang bukan lagi sebuah persahabatan. ini adalah sebuah hubungan tanpa status. dua bulan menjalani hubungan tak jelas seperti itu membuatku jenuh. dan pada akhirnya aku memutuskan untuk membuka hatiku padanya tepat pada tangga 3 Juli 2010, malam itu adalah malam yang indah, sekaligus aneh, karna aku memastikan hubunganku dengannya tepat didepan ruko pembuatan batu nisan. entahlah, apakah dia masih ingat tau tidak. haaahh cape kisahnya terlalu banyak dituangkan dalam sebuah cerpen, besok lagi ({})


Senin, 23 April 2012

the days are so boring after school exams finished

tak disangka, berdiam diri dirumah beberapa hari ini membuat gue mati ide, taukan maksudnya apa ?? ya maksudnya gue yang biasanya mampu menelurkan sesuatu apapun itu entah kecil entah besar kini suliiiiiiiiit sekali. Oh God, give me a way out of this matter.
yang lebih memilukan lagi adalah ketika "very bored like this" gak ada "money" lebih yang bisa nyenengin gue untuk beli sesuatu yang bisa bikin gue senyummm.
aaaaaa lengkap sudah kekecewaan akhir april ini. apa diluar sana gak ada "job side" yang mampu nampung gue ?? "bukannya gak ada jobnyaa nadaaaaa, melainkan gak ada usaha dari lo untuk "find to job that", iya emang, emang gue belum ada usaha. tapikan gue gatau mesti usaha apaaa.
dan yang lebih membuat gue bimbang lagi adalah "antara kerja sekarang atau kerja nanti". minggu lalu tepatnya 16 April baru aja ngejalanin apa itu ujian yang paling menegangkan, yah apalagi kalau bukan Ujian Nasional, remeh banget kan. itu menurut mereka, bukan menurut gue.
hari kedua ketika lagi seru-serunya uji listening gue malah mikir "bakal jadi apa dan ngapain setelah gue nyelesain semua kewajiban gue dilembaga ini, digedung pencakar langit yang letaknya percis dipinggir kali Ciliwung ini??" dan hari ini dibawah putaran kipas angin jawaban itu muncul seketika.
tau jawabannya apa ? ya inilah, jawaban dari gue sendiri bingung.
sekarang aku deh gak pake gue-guean.
"mama tolong aku, aku bingungg, aku mau kerja sekarang tapi aku masih mau nikmatin liburan ini, maaamaaaa tolong aku jugaa, aku mau kerja nanti, tapi harus berapa lama aku ditemani waktu yang membosankan seperti ini". simple, aku bagai berada ditengah lembah yang luas dan gak tau arah pulang, apakah harus kekiri, atau kekanan, hanya ada dua pilihan, tapi membuatku jadi merasa begitu banyak pilihan.
kalau gue memutuskan untuk "find the job now" :
1. gue harus merelakan liburan terkahir dimasa-masa sekolah, kalau uda kerja kan gak ada tuh yang namanya liburan akhir semester yang biasanya 2 minggu.
2. enggak lama lagi gue bisa menelurkan duit dari usaha kerja keras gu sendirie. aduhh "kebayang-bayang jadi enak"
3. gue gak banyak buang-buang waktu untuk nganggur gajelas kaya gini
4. gue bahagia pastinyaa, karna gue bisa jadi pekerjaa, bukan lagi anak sekolah yang sering banget dibilang jiwanya labil, padahal gak semua anak sekolah itu labil yang dikit" omongannya galau, ikut sana ikut sini, labil banget kan.
5 status gue sama dengan "someonespecial" yang selama 3th terakhir ini setia nemenin gue. seenggaknya kalau gue udah kerja gue gak selalu memberatkan dia.
6. gue gak bisa ikut pemotretan yearbook yang udah dirancang matang-matang.
7. gue gak bisa sembarang ikut ke Yogyakarta bulan Juni nanti. emang bisa yah sembarang izin beberapa hari sementara kita baru kerja beberapa hari/bulan. bilang sama gue bisaaaaaaaa.
8. dan masih banyak alasan lain lagi.
dan kalau gue memutuskan untuk "find the job" nanti, kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi adalah:
1. gue bakal bosen berhari-hari, berjam-jam, bermenit-menit, Ya Allah gak kebayang, (iyalah yang kebayang diotak ini kan cuma yang enak-enak aja).
2. mungkin kalau gue punya setumpuk-tumpuk duit, agak berkurang kali yah bosennya, tapi, jangan mimpi ah nad, mendapatkan duit segitu banyak hanya dengan berdiam diri itu mustahil.
3. gue bisa ikut pemotretan yearbook dan gue bisa ikut perpisahan ke Yogyakarta  *\(^.^)/*
4. status gue pengangguran donggg ?? -___- gak gak gamau, gak gak gabolehhhh, Ya Allah sekolah secapek semahal dan seperjuangan orang tua kaya gini masa ujungnya pengangguran sih. Naudzubillah
5. dan masih banyak alasan lain lagi...
sebenarnya inti dari pembicaraan ini adalah ya satu, "saya bosan dan saya butuh kerja sampingan" dominannya bukan untuk mendapatkan uang, tapi untuk mencari pengalaman dan mengurangi kekosongan.
sebanyak dan sepenuh ini cerita intinya hanya itu ?? amsyong.
makan siang dulu. bye :*

Minggu, 22 April 2012

ketika sebuah cerita berawal


Aku menyeka sudut mata yang berair. Oh tidak melamun panjang membuat kedua mataku tidak berkedip. Tertusuk rintik hujan deras begitu menyakitkan tubuh dan perasaan ini. Di bawah tempat yang mengingatkanku pada sebuah kenangan manis aku terdiam, mendekap tubuh, dan berharap bahwa kenangan manis itu akan terulang lagi, disini, ditempat aku berdiri. disinilah dulu  jantungku berdetak begitu cepat saat dia melindungiku dari hujan kejam yang turun waktu itu. Disinilah aku merasa setidaknya dia peduli terhadapku dan membuatku tak mau lepas dari kenyamanan berada didekatnya.
Ya Tuhan! Tidak, lihatlah dia begitu peduli terhadapku, merelakan tubuhnya kedinginan demi melindungiku agar tidak merasa kedinginan sepertiku. Hatiku bertanya “apakah seorang teman biasa bisa melindungi temannya dari hujan deras layaknya seorang kekasih ? apakah perlakuan ini tidak hanya berlaku untuk seorang kekasih terhadap kekasihnya, tetapi juga berlaku untuk seorang teman biasa?” aaah entahlah.
Saat itu aku menghela nafas panjang saat aku merasakan bahwa tangannya menyentuhku. Tidak hanya menyentuh bahkan menggenggam. Perasaanku tertutupi oleh detak jantung yang berirama begitu cepat.udahh ah selanjutnya praifesi (Privasi)