aku punya satu pertanyaan simple, meskipun sederhana tapi menurut aku cukup menguras otak untuk menjawabnya.
yupp!! coba kamu renungkan baik-baik, yang mana dari dua pernyataan atas judul blog ini yang kamu pilih ?
aku berinteraksi dengan banyak orang melalui pernyataan dari pertanyaan ini. kamu pilih mana ? bekerja untuk hidup atau hidup untuk bekerja ?
dannnnnn yaaa, hasil yang banyak diminati adalah yang pertama : bekerja untuk hidup. Nah ini dia.. Bukankah kita memang bekerja agar dapat membiayai kehidupan kita? Bukankah kita tidak dapat hidup apabila kita tidak bekerja mencari uang?
Lantas, bagaimana dengan "Hidup untuk Bekerja" ? "Oh, Tidak!" begitulah yang mungkin akan dikatakan banyak orang. Jika saya hidup untuk bekerja, lantas bagaimana saya bisa menikmati hidup ini? Bukankah hidup sejatinya adalah untuk dinikmati? Bukankah bekerja hanyalah salah satu dari berbagai aspek yang ada dalam kehidupan? Bukankah bagian terindah kehidupan kita adalah berasa bersama orang-orang yang kita cintai, yang berarti jauh dari dunia kerja?
Sesungguhnya, kedua pernyataan tersebut mewakili dua paradigma yang berbeda. Mereka yang menganut "Bekerja untuk Hidup" melihat pekerjaan sebagai konsekuensi yang mau tak mau harus dilakukan sebagai sebuah syarat terpenting agar bisa hidup. Dengan demikian, pekerjaa itu sendiri, sesungguhnya, hanyalah sebuah cara untuk membiayai hidup. Jadi, seandainya ada cara lain yang bisa kita lakukan untuk membiayai hidup, selain harus bersusah payah bekerja, maka cara itulah yang akan kita ambil.
Jika begitu, secara tersirat kita bisa mengatakan bahwa, dalam hal ini, bekerja telah menjadi semacam keharusan, menjadi sesuatu yang mau tak mau harus kita ambil agar bisa bertahan hidup.
Sekarang, coba kamu renungkan paradigma kedua: Hidup untuk Bekerja. Bukankah kamu hidup didunia ini karena sebuah maksud? Bukankah Allah tidak pernah menciptakan kita (manusia) dengan sia-sia? Nah, apabila Allah tidak menciptakan sesuatu secara sia-sia, maka kehadiran kita di dunia ini pastilah sudah dirancang sedemikian rupa agar dapat memberikan manfaat sebanyak mungkin makna bagi manusia lain.
Dengan bekerja, kita akan menemukan bakat,
potensi, dan jati diri kita sebagai manusia.
Dengan bekerja, kita akan menemukan keunikan kita,
sesuatu yang membedakan kita dengan orang lain,
sesuatu yang benar-benar khas kita,
sesuatu yang menjadikan alasan Allah
"menciptakan" kita ke dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar