"Njirrrrr, bokap macam apa lo, ngeselin"
"Sayang bebykuhh, selaluuu, always in my heart ya (pake emot peluk)"
"Ya Allah, kuatkan aku untuk menjalani kesedihan ini"
thats true.beberapa kutipan so bad, so ugly, so carmuk diatas itu sering banget gue jumpain via twitter. penting? wajar? bagus? pingin banget dilirik? atauuuu ?? cuma mau nambah-nambahin jumlah updatean. heloooooowww.. ini tuh keputusan yang salah. keputusan yang salah dalam mengungkapkan isi hati. bad! bangkit! gak seharusnya kamu berkicau menggunakan kata-kata kasar. gak seharusnya menjelekkan keluarga sendiri didepan khalayak umum. sekalipun itu orang tua kamu sendiri. bagaimana kalau dia membacanya ? bagaimana kalau dia tau dan dia sakit hati lalu ... *trenggggg berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. skip!
sepantasnyakah memuja-muja berlebihan sang pacar didepan khalayak umum ? fix, beberapa orang mungkin ada yang masa bodo, tapiii ada juga loh yang kritis, ilfeel dan perasaan jijik lainnya. semisal, GUE. gue adalah orang yang paling ikut turut memperhatikan timeline. reflex mempekerjakan perasaan, menerjemahkan watak seseorang melalui updatetannya. dan mungkin bukan hanya gue.. banyak yang lainnya..
dan next .. berdoa sama Allah via twitter. Oh, udah masuk jaman serba canggih. sekarang berdoa udah ada perantaranya, yaitu ini dia (Twitter)(Facebook)(Blackberry). tapi yaampun. inituh salahhhh, salah banget. dan gue juga pernah melakukan kesalahan semacam ini. aaaaaaaaaaaaa. sadar nad sadar.
dan yaaaa.. dulu waktu pertama kali punya twitter. kiranya juni 2010. sepi-sepoy. adem. tentram. gak ada updatean darimanapun yang bikin hati keki. bikin jiwa rasanya mau ke dapur trus ambil garpu abis itu garuk-garuk tanah. bedanya sama sekarang ? banyak makan hati. updatean isi hati teman yang menyindir walau itu entah sindiran untuk siapa. ex : "JustWakeUp" lanjut "Laperrrrrr" Lanjut "Kenyang, alhamdulillah". Ya Allah, betapa gak pentingnya ini. jelas sudah/\ twitter berubah fungsi. yang tadinya bisa untuk lahan bisnis, kerja, komunikasi semestinya. sekarang cuma jadi tempat dimana spammer-spammer bernanung dan berlalu-lalang. gue sadar kok! sadar kadang juga suka jadi spammer. tapi gak kaya kamu yang satu itu. rasanyaaaaaa mau unfollow. tapiiii mute aja deh. so soryy. makan hati sist!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar